Rabu, 27 Januari 2016
pengalaman di akbid bina husada
hello hai udah lama gak posting hehee :).. saya akan berbagi sedikit cerita dipengalaman saya kuliah di akbid bina husada selama 4 semester ini :D
okee kita mulai dari awal pertama masuk kuliah disini, pertama daftar ke kampus ini sih agak bingung yaa soalnya kan gak ada temennya dari sekolah itupun daftar dianterin sama temen tapi yaa gapapa kan katanya udah gede hahaha
hari berjalan mengalir seperti air #yaelah hahaha, waktu pps pun tiba *pps itu kalo dikampus lain disebutnya ospek*
dateng kekampus pagi-pagi bareng sama mamah buat perkenalan, mamah diruang aula bersama dosen dengan orang tua lainnya sedangkan saya diruang sebelahnya perkenalan dengan kaka tingkat. dan setelah itu saya berkenalan dengan teman-teman yang duduk disebelah saya dan teman-teman lainnya, waktu terus berjalan pps pun dimulai selama 3 hari. pps sudah selesai dan langsung perkenalan wali kelas dan krs. pembelajaran disemester 1 pun berjalan. banyak teman yang saya kenal dari mulai kelas A dan B. awalnya ngejalanin semester 1 agak ringan-ringan dan kebingungan sih karna saya kan belum terlalu ngerti juga sama pelajarannya, tapi lama kelamaan ngerti. waktu terus berjalan sampai tibanya hari UAS dan capping day *ucap janji mahasiswa kebidanan* seneng aja sama hari itu dimana kita disumpah agar mentaati peraturan dan langsung deh kuliahnya gak pake baju seragam putih item lagi tapi putih biru yang biasa kaka-kaka pake hehehe.. semester 2 pun tiba kita belajar disemester 2 dan mata pelajarannya udah mulai sulit tapi saya bisa memahaminya dengan perlahan, waktu teus berjalan tibanya hari UAS dan praktek lapangan. nah, praktek pertama saya di RSUD BALARAJA sangat amat berkesan dan banyak kenangannya sampai sekarang pun masih keinget terus hehehe.. pkk 1 selesai kembali lagi kekampus menghadiri seminar kasus yang dibuat masing-masing kelompok ditempat prakteknyaa, setelah itu semester 3 pun tiba saya mulai belajar lagi disemester 3 dan jeng jeng jeeeennnggg wow mata kuliahnya lebih amazing dari semester sebelumnya tapi saya bisa lalui semester 3 dengan ipk yang meningkat alhamdulilah. waktu UAS pun tiba dan pkk 2 pun dimulai saya pkk 2 di BPS Hj Siti Maryam, SSiT, Mkes tepatnya didaerah kunciran yaa lumayan jauh lah dari rumah sampai gak pulang-pulang selama 3 minggu hehehe... tapi prakteknya juga seru banyak penglaman yang didapat dan berfikir "begini rasanya jadi bidan" tapi yaa nikmatin prosesnya aja. ppk 2 selesai seperti biasa seminar kasus dan liburaaaannnnn yeah! :D
liburan tlah usai *hiks :'( hehehe kembali lagi deh belajar dikampus dengan semester baru semester 4. semester 4 ini belum banyak ngerasain pengalamannya soalnya baru belajar sebulan, eh udah ngerasain sih banyak tugas gak berenti-berenti kaya keran air yang bocor hahaha tapi yaa gapapa nikmatin aja namanya juga mahasiswa kan mau pinter, mau belajar. yang penting yaa harus tetep semangat aja menjalani pendidikan ini pait manisnya ditelen aja namanya juga hidup haha *ngaco.
okee samapi disini dulu cerita pengalaman saya gak berkesan memang menurut kalian yang baca tapi menurut saya yang menulis pengalaman ini yaa ini pengalaman saya yang saya alami dihari-hari kemarin, thank you for read :)
Senin, 02 November 2015
askeb neonatus
Asuhan
Kebidanan Neonatus dan Bayi Baru Lahir Dengan Masalah Serta Penatalaksanaannya
(Obstipasi,
Infeksi, Bayi Meninggal Mendadak)
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1.
Sheli
Nofia (048.01.01.14)
2.
Sulistiawati (057.01.01.14)
3.
Karista Renaning Tyas (069.01.01.14)
AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA
TANGERANG
TAHUN AJARAN 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Tangerang, September 2015
Penyusun
BAB
I
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Obstipasi/konstipasi
1. Definisi
Konstipasi adalah kondisi dimana feses memiliki konsistensi keras dan
sulit dikeluarkan. Masalah ini umum
ditemui pada anak-anak. Buang air besar
mungkin disertai rasa sakit dan menjadi lebih jarang dari biasa. (Yeyeh.
A,2012)
Obstipasi atau sembelit adalah tidak buang air pada lima hari atau
lebih. Sembelit pada bayi biasanya disebabkan oleh dehidrasi, tak cukup serat
pada makanan, atau penggantian pola makanan. (Muslihatun.W,
2010)
Pada anak normal, konsistensi feses dan frekuansi BAB dapat
berbeda-beda. Bayi yang disusui ASI
mungkin mengaliami BAB setiap selesai disusui atau hanya sekali dalam 7-10
hari. Bayi yang disusui formula dan anak
yang lebih besar mungkin mengalami BAB setiap 2-3 hari. (Yeyeh.
A,2012)
Frekuensi BAB yang lebih jarang atau konsistensi feses yang sedikit
lebih padat dari biasa tidak selalu harus ditangani sebagai konstipasi. Penanganan konstipasi hanya diperlukan jika
pola BAB atau konsistensi feses menyebabkan masalah pada anak. Umumnya dengan nutrisi yang baik, perbaikan
kebiasaan BAB, dan penggunaan obat yang sesuai jika diperlukan, masalah ini
dapat ditangani. (Yeyeh. A,2012)
Anak lebih tua daripada 1 tahun sebaiknya diberi makanan serat tinggi,
seperti buah-buahan, kacang polong, sereal, keripik graham, buncis dan bayam. (Muslihatun.W,
2010).-
2. Gejala dan tanda
Konstipasi dapat menyebabkan gejala berikut:
a. Sakit perut, BAB mungkin disertai rasa sakit
b. Turun atau hilangnya nafsu makan
c. Rewel
d. Mual atau muntah
e. Turunnya berat badan
f. Noda feses di celana dalam anak
g. Mengedan untuk mengeluarkan feses yang keras dapat
menyebabkan robekan kecil pada lapisan mukosa anus (anal fissure) dan
perdarahan
h. Konstipasi meningkatakan resiko infeksi saluran kemih
(Yeyeh. A,2012)
Penyebab obstipasi:
a. Kecenderungan alami usus yang lebih lambat
b. Nutrisi yang buruk
c. Beberapa obat dapat menyebabkan konstipasi
d. Kebiasaan BAB yang tidak baik
e. Kurangnya asupan cairan
f. Kurangnya aktivitas fisik
g. Adanya kondisi anus yang menyebabkan nyeri
h. Toilet training yang dipaksakan
i.
Kadang
konstipasi terjadi karena penganiayaan seksual (sexual abuse).
(Yeyeh.
A,2012)
3. Penanganan
obstipasi:
Pada bayi dibawah usia satu tahun, kemungkinan
masalah organik yang mungkin menyebabkan konstipasi harus diteliti dengan lebih
cermat, terutama apabila konstipasi disertai gejala lain seperti:
Keluarnya feses pada pertama lebih dari 48 jam
setelah lahir, caliber feses yang kecil gagal tumbuh, demam, diare yang disertai
darah, muntah kehijauan atau terabanya benjolan di perut. Perlu dilakukan rujukan, karena kemungkinan
bayi mengalami megacolon kongenital, perut yang kembung, karena lemahnya otot
atau refleks kaki, adanya lesung atau rambut dipunggung bagian bawah, diare,
pneumonia berulang; selalu tampak lelah, tidak tahan cuaca dingin, denyut nadi
yang lambat banyak BAK, banyak minum; anus yang tidak tampak normal baik bentuk
dan posisinya, lebih dari 95% konstipasi pada anak diatas satu tahun adalah
konstipasi fungsional. (Yeyeh. A,2012)
Penanganan pada kasus diare, kebiasaan BAB yang
baik; anak yang mengalami konstipasi harus dilatih untuk membangun kebiasaan
BAB yang baik, salah satu caranya adalah dengan membiasakan duduk di toilet
secara teratur selama 5 menit setelah sarapan, bahkan jika anak tidak ingin
merasa ingin BAB anak harus duduk selama 5 menit, bahkan jika anak telah
menyelesaikan BAB sebelum 5 menit habis. (Yeyeh. A,2012)
Anak juga harus untuk tidak menahan keinginan BAB. Kadang anak mengalami kekawatiran jika harus
menggunakan toilet disekolah. Jika orang
tua mencurigai masalah tersebut, dengan anak dan pihak sekolah. (Yeyeh. A,2012)
Makanan tinggi serat serta membuat BAB menjadi lebih
lunak karena menahan lebih banyak air dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Diperbanyak jumlah serat dalam makanan anak
dapat mencegah konstipasi. (Yeyeh. A,2012)
Beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan serta anak
adalah:
1. Berikan minimal 2 buah setiap hari
2. Berikan 3 sayuran setiap hari
3. Berikan sereal yang tinggi serat
4. Berikan roti gandum sebagai pengganti roti putih
5. Banyak minum dapat mencegah konstipasi.
Biasakan anak untuk minum setiap kali makan, sekali
diantara waktu makan, dan sebelum tidur.
Namun perlu diperhatikan bahwa terlalu banyak susu sapi atau produk susu
lainnya justru dapat mengakibatkan konstipasi pada sebagian anak. (Yeyeh.
A,2012)
B. Infeksi
1. Definisi
Infeksi Neonatorum atau
Infeksi adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada
bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh bayi baru lahir. Infeksi
adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala
infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik.
Bayi baru lahir beresiko tinggi terinfeksi, apabila ditemukan riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat baru lahir yang kurang baik.
Infeksi
pada bayi baru lahir cepat sekali menjalar menjadi infeksi sistemik, sehingga
gejala infeksi vocal tidak menonjol lagi. Tanda-tanda kemungkinan infeksi bakteri pada
bayi baru lahir dapat ditemukan, antara lain mengantuk, atau tidak sadar,
gelisah, gangguan nafas/ frekuensi pernafasan meningkat, malas minum atau tidak
bisa minum, ubun-ubun tampak cembung, berat badan tiba-tiba turun, muntah dan
diare dan edema. Suhu lebih dapat diatas
normal atau dibawah normal.
2. Klasifikasi
Infeksi karena bakteri pada bayi baru lahir dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu infeksi bakteri sistemik, infeksi lokal berat dan infeksi
bakteri local. Infeksi bakteri sistemik, apabila bayi tampak mengantuk atau
tidak sadar, kejang disertai satu tanda infeksi, gangguan nafas, malas minum
atau tidak bias minum dengan atau dengan atau tanpa muntah, bagian tubuh merah
dan mengeras, ubun cembung.
Infeksi lokal berat , apabila ditemukan nanah di daerah mata, telinga,
tali pusat atau umbilicus kemerahan dan meluas sampai ke kulit perut, bernanah
serta ada kerusakan kulit.
Infeksi bakteri lokal, apabila ada nanah keluar dari mata, dalam jumlah
sedikit, daerah tali pusat dan umbilicus kemerahan, berbu busuk dan terjadi
sedikit kerusakan kulit. (Muslihatun.W, 2010)
3.
Gejala klinis
Pada bayi yang mengalami Moniliasis. Dapat terjadi
bronchitis, infeksi kulit dan sistematis. Gejala tersering ialah diare, oral
trush, onikia, paronikia,dermatitis terutama di daerah aksila, dibawah paudara
dan pada intergluteal. Gejala infeksi
sistematis jarang terjadi, tetapi bila terjadi dapat fatal. (Yeyeh. A,2012)
4.
Pengobatan
Pada seorang bayi yang mengalami Kandidiasis, boleh di berikan Gentian
Violet, Nistatin (mycostatin); Fatty acid-Resin complex, dikemukakan oleh
Neuhauser (1954) dengan hasil memuaskan; Amfoterisin B; larutan gentian violet
(biasanya untuk pengobatan local). (Yeyeh. A,2012)
C. Bayi meninggal mendadak
1. Definisi
Sindroma kematian bayi mendadak ( SIDS, sudden infant death syndrome)
adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya
sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi
yang berusia 2 minggu-1 tahun. Sebanyak
3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hamper selalu terjadi ketika bayi sedang
tidur. Kebanyakan SIDS terjadi pada usia
2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia. (Muslihatun.W,
2010)
2. Penyebab
Penyebab dari sindroma kematian bayi mendadak tidak diketahui.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih sering terjadi pada bayi yang
tidurnya tengkurap dan dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang atau
miring. Oleh karena itu sebaiknya
ditidurkan dalam posisi terlentang atau miring. Resiko terjadinya SIDS juga
ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya menghadap ke kasur atau
selimut yang lembut/empuk. Oleh karena
itu sebaiknya bayi ditidurkan diatas kasur yang keras.
Beberpa faktor resiko terjadinya SIDS, antara lain tidur tengkurap (pada
bayi kurang dari 4 bulan), kasur yang lembut (pada bayi kurang dari 1 tahun),
bayi premature, riwayat SIDS pada saudara, banyak anak, musim dingin ibu
perokok, ibu pencandu obat terlarang, ibu berusia muda, jarak diantara dua
kehamilan pendek, asuhan selama kehamilan kurang, serta golongan social-ekonomi
rendah. SIDS lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki. (Muslihatun.W,
2010)
3. Gejala dan Diagnosis
Tidak ada gejala yang mendahului terjadinya SIDS. SIDS didiagnosis jiak seorang bayi yang
tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil otopsi tidak menunjukan adanya
penyebab kematian yang jelas. (Muslihatun.W, 2010)
4. Pengobatan
Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan
emosional. Penyebab kematian ankanya tidak diketahui, sehingga mereka
seringkali meras bersalah ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk
memiliki anak lagi. (Muslihatun.W, 2010)
5. Pencegahan
Angka kejadian SIDS telah menurun secara berarti (hamper mendekati 50%)
sejak para orang tua dianjurkan untuk menidurkan bayinya dalam posisi
terlentang atau miring (terutam ke kanan). (Muslihatun.W,
2010)
BAB II
TINJAUAN KASUS
I.
Pengumpulan Data
A. Identitas
Nama
bayi : By.R
Umur
bayi : 1 bulan
Tanggal/jam
lahir : 21 Desember 2014
Jenis
kelamin : laki-laki
Nama
ibu : Ny.E
Umur
: 28 tahun
Suku
kebangsaan : Patopang/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : D3 Geografi
Pekerjaan :
Guru SMP
Alamat
rumah : Jorong Lembah Gunung desa
Siaur Kec. Kamang baru
Telp : -
Alamat
kantor : -
Telp :
Nama
suami : Tn.A
Umur
: 31 tahun
Suku
kebangsaan : Tanjung/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Olahraga
Pekerjaan : Guru SMP
Alamat
rumah : Jorong Lembah Gunung desa
Siaur Kec. Kamang baru
Telp : -
Alamat
kantor : -
Telp :-
B. Anamnesa (Data Subjektif)
Pada
tanggal : 21 Januari 2015 Pukul : 10.00 WIB
1. Keluhan :
ibu mengatakan bayinya tidak BAB sejak 5 hari yang lalu
2. Riwayat kehamilan
a. Pemeriksaan selama kehamilan
Trimester
I : Frekuensi : ± 2x oleh Bidan
Keluhan : mual pagi hari dan pusing
Trimester II :
Frekuensi : ±
2x oleh Bidan
Keluhan : sering
buang air kecil
Trimester
I II :
Frekuensi : ±3x
oleh Bidan
Keluhan : tidak ada keluhan
b.
Riwayat Penyakit
Kehamilan : Ibu
tidak ada perdarahan, Ibu tidak mengalami pre eklampsia dan eklampsia, ibu
tidak ada riwayat penyakit kelamin dan lain-lain.
c. Kebiasaan sewaktu hamil
·
Makan
sehari-hari : Frekuensi
makan 3x sehari, setiap porsi habis,
menunya
nasi, sayur-mayur, lauk-pauk dan telur
·
Obat-obatan/jamu : Ibu tidak mengkonsumsi
obat-obatan/jamu
selain yang diberikan Bidan/Dokter.
·
Merokok : tidak merokok
·
Minuman alcohol : tidak minum alcohol
·
Lain-lain : tidak ada pantangan dan
larangan selama kehamilan
3. Riwayat persalinan sekarang
a. Jenis persalinan :
normal
b. Usia kehamilan :
38 minggu
c. Penolong persalinan :
Bidan S
a. Lama persalinan :
Kala
1 = 10 jam
Kala 2 = 3 jam
Kala 3 = 15 menit
Kala 4 = 2 jam
d. Ketuban pecah :
spontan, warnanya jernih, baunya khas, volume ± 500 cc
e. Plasenta :
utuh
f. Komplikasi persalinan
·
Ibu : tidak ada
·
Bayi : tidak ada
g. Keadaan bayi baru lahir : bayi lahir menangis, kemerahan, tonus otot gerak aktif
Resusitasi
Penghisapang lendir : Tidak dilakukan
Rangsangan : Tidak dilakukan
Ambu : Tidak
dilakukan Lamanya : -
Massage Jantung :
Tidak dilakukan Lamanya : -
Inkubasi endotracheal : Tidak dilakukan Nomor ETT :
-
Oksigen :
Tidak diberikan oksigen
Terapi : Tidak diberikan
terapi
Keterangan : Tidak ada
C. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
1. Keadaan umum :
baik
Kesadaran : compos mentis
2. Tanda-tanda vital
a. Heart rate :
120x/menit
b. Pernafasan :
40x/menit
c. Suhu :
37,50C
3. Pemeriksaan antropometri
a. Berat badan lahir :
3 kg
Berat
badan saat ini : 3,9 kg
b. Panjang badan :
55 cm
c. Lingkar kepala :
34 cm
d. Lingkar dada :
30 cm
e. Lingkar lengan atas :
12 cm
4. Pemeriksaan fisik secara sistematis
a.
Kepala
Tidak
ada benjolan. Tidak ada lesi
b. Muka
Tidak
ada oedema
c. Mata
Simetris,
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, tidak juling, bulu mata lengkap
dan tidak ada tanda-tanda infeksi
d. Telinga
Simetris,
bersih dan tidak keluar cairan
e. Hidung
Tidak
ada polip, bersih, dan tidak ada nafas supping hidung
f. Mulut
Bibir
dan lidah bersih, tidak stomatitis dan tidak anemis
g. Leher
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Dada
Simetris,
bentuk normal, pergerakan pernapasan normal, tidak teraba benjolan, tidak
terdengar ronkhi dan wheezing.
i.
Bahu, lengan dan
tangan
Normal,
jari cukup, tidak ada kecacatan
j.
Abdomen
Kembung,
terasa tegang, bising usus yang janggal, bayi meringis ketika dilakukan palpasi
k. Genetalia
penis
dan scrotum lengkap
l.
Kaki dan tungkai
Normal,
tidak bengkok, jari kaki cukup
m. Punggung
Simetris,
tidak ada spina bifida pada punggung
n. Anus
Anus
memerah
o. Kulit
Bersih
dan tugor kulit baik
5. Refleks
Refleks
tidak dilakukan karena sudah dilakukan pada saat bayi baru lahir.
6. Eliminasi
a. Miksi :
biasanya 7-8 kali/hari
Sekarang 6-7 kali/hari
b. BAB :
biasanya 3 kali/hari
Sekarang sudah 5 hari tidak ada
7. Pemeriksaan penunjang/laboratorium
Tidak dilakukan
Sidik telapak kaki kiri bayi
|
Sidik telapak kaki kanan bayi
|
|
|
Sidik jempol tangan kiri ibu
|
Sidik jempol tangan kanan ibu
|
|
|
II.
Interpretasi Data
Diagnosa :
By.Ny.E usia 1 bulan Neonatus Cukup Bulan sesuai masa kehamilan dengan
obstipasi
Dasar :
bayi lahir tanggal 21 Desember 2014, usia kehamilan 38 minggu, BB lahir 3 kg,
panjangnya 55 cm, lahir normal. Ditandai dengan:
1. BAB yang tidak keluar selama 5 hari
2. anak yang menangis dan tidak mau makan
3. perut anak kembung
4. anus
memerah
Masalah : tidak ada
Kebutuhan :
tidak ada
III.
Antisipasi
Diagnosa dan Masalah Potensial : tidak ada
IV.
Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera atau Kolaborasi : tidak ada
V.
Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
1. Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan, agar ibu
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Anjurkan ibu memberikan ASI sesering mungkin, agar
dapat mengencerkan feses.
3. Anjurkan ibu banyak makan makanan yang berserat
4. Anjurkan ibu menghentikan pemakaian obat diare
5. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
VI.
Pelaksanaan
1.
Menginformasikan
pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum bayi baik, Heart rate :120x/menit,
Pernafasan: 40x/menit, Suhu : 37,50C
2.
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin tanpa di
jadwalkan. Sehingga dapat mengencerkan feses karena ketika bahan makanan yang
akan dicerna memasuki kolon, air dan elektrolit diabsorbsi melewati membran
penyerapan. Penyerapan tersebut menyebabkan perubahan bentuk feses, dari bentuk
padat menjadi lunak dan berbentuk. Ketika feses melewati rektum, feses menekan
dinding rektum dan merangsang untuk defekasi.
3.
Menganjurkan ibu banyak makan makanan yang berserat yaitu
makan sayur dan buah yang hijau. Seperti buah pepaya, pisang, apel, jeruk, pir
dll serta sayur kangkung, toge, bayam dll. Yang bertujuan agar merangsang
peristaltik usus dan pergerakan normal dari metabolisme dalam saluran cerna
menuju kesaluran pencernaan ke saluran yang lebih besar.
4.
Menganjurkan ibu menghentikan pemakaian obat diare, karena
asupan makanan yang diperoleh bayi didapat dari asupan makanan ibunya. .
5.
Menganjurkan ibu untuk kembali 3 hari lagi kalau BAB bayi
belum juga keluar
VII.
Evaluasi
1. Ibu paham dengan penjelasan yang di
berikan
2. Ibu paham dan mau lakukan apa yang
di anjurkan.
3. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi
makanan yang telah dijelaskan
4. Ibu mengerti dan mau
menghentikannya.
5. Ibu akan kembali 3 hari lagi untuk
kunjangan ulang.
6. Ibu berjanji akan datang apabila ada
keluhan / masalah pada bayinya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Konstipasi adalah
kondisi dimana feses memiliki konsistensi keras dan sulit dikeluarkan. Masalah ini umum ditemui pada anak-anak. Buang air besar mungkin disertai rasa sakit
dan menjadi lebih jarang dari biasa. Obstipasi atau sembelit adalah tidak buang
air pada lima hari atau lebih. Sembelit pada bayi biasanya disebabkan oleh
dehidrasi, tak cukup serat pada makanan, atau penggantian pola makanan.
2. Infeksi Neonatorum atau
Infeksi adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada
bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh bayi baru lahir. Infeksi
adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala
infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik.
Bayi baru lahir beresiko tinggi terinfeksi, apabila
ditemukan riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat baru lahir yang
kurang baik.
3.
Sindroma
kematian bayi mendadak ( SIDS, sudden infant death syndrome) adalah suatu
kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS
merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia
2 minggu-1 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Yeyeh.
A,2012. Asuhan Neonatus Bayi , Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: TIM
Muslihatun.W,
2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Citramaya
Maryanti
Dwi, 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: TIM
Langganan:
Postingan (Atom)